Daftar Isi:
- Lift Barang 3 Lantai
- Sistem Pencelupan Barang
- Sistem Pencelupan Barang dengan banyak Objek
- Sistem Pencelupan Barang dengan Kontrol Arduino
- Lift Barang 3 Lantai dengan Kontrol Arduino
- Sistem Penyortiran Barang berdasarkan Warna
- Sistem Penyortiran Barang dengan Kontrol Arduino
- Sistem Penyortiran Barang dengan Kontrol Outseal
- Lift Barang 3 Lantai dengan Kontrol Outseal
- Sistem Pencelupan Barang dengan Kontrol Outseal
============================================================
1. Lift Barang 3 Lantai
Tujuan: Mengenal dan menerapkan struktur pemrograman Percabangan dengan Select Case, Perulangan dengan While Loop dan Shift Register untuk penyimpanan data di setiap perulangan.
Langkah-langkah pembuatannya:
1. Buat Toggle On/Off.
Langkah-langkah pembuatannya:
1. Buat Toggle On/Off.
2. Gantikan Toggle On/Off dengan tombol Start/Stop.
3. Buat Toggle Up/Down.
4. Gantikan Toggle Up/Down dengan tombol Up/Down.
5. Buat dekorasi Lift, tempatkan Lift pada titik 0,0 untuk memudahkan perhitungan posisi. Setiap kotak kecil pada Front Panel berukuran 12x12 point.
6. Hapus tombol Start Stop dan Up Down, gantikan dengan tombol untuk Lantai yang dituju.
7. Tambahkan Posisi Target.
8. Tambahkan Indikator Lantai.
9. Tambahkan Tombol Buka Tutup Pintu Lift.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini video pembuatannya:
Video pembuatan animasi Lift 3 lantai
File program LabVIEW Lift 3 lantai ini dapat diunduh di link ini: https://drive.google.com/file/d/1scy1hnlcRRLWINhUTx-Pnp9m7LbDKD_G/view?usp=sharing
============================================================
2. Sistem Pencelupan Barang
Tujuan: mempelajari struktur pemrograman LabVIEW, yaitu State Machine menggunakan Enum, While Loop, Shift Register, Case Structure dan Select.
Berikut langkah-langkah untuk membuatnya:
1. Buat 13 buah tombol, diberi label dengan nomor urutan.
2. Buat isi item Enum yang terdiri dari 14 keadaan:
- Keadaan 0: Posisi awal, belum ada Produk ditempatkan.
- Keadaan 1: Produk ditempatkan di atas Konveyor1.
- Keadaan 2: Konveyor1 membawa Produk.
- Keadaan 3: Produk sudah siap, Lengan Robot bergeser.
- Keadaan 4: Lengan Robot turun.
- Keadaan 5: Lengan Robot mengangkat Produk.
- Keadaan 6: Lengan Robot bergeser ke tengah.
- Keadaan 7: Lengan Robot menurunkan Produk ke dalam Tangki Cat.
- Keadaan 8: Lengan Robot mengangkat Produk dari Tangki Cat.
- Keadaan 9: Lengan Robotbergeser ke kanan.
- Keadaan 10: Lengan Robot menurunkan produk ke atas konveyor2.
- Keadaan 11: Lengan Robot terangkat.
- Keadaan 12: Konveyor2 membawa Produk.
- Keadaan 13: Produk diambil.
3. Tambahkan While Loop, Shift register dan Case Structure.
4. Tambahkan Shift Register untuk nilai Enum dan tambahkan Select untuk pindah ke state berikutnya.
5. Tambahkan Shift Register untuk pengaturan warna Produk
6. Tambahkan Shift Register untuk membuat Produk muncul di awal dan menghilang di akhir.
7. Tambahkan Shift Register untuk menampung data posisi Produk secara horizontal.
8. Tambahkan Shift Register untuk menampung data posisi Produk secara vertikal.
9. Tambahkan Shift Register untuk menampung data posisi Lengan Robot secara horizontal.
10. Tambahkan Shift Register untuk menampung data posisi Lengan Robot secara vertikal.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini video pembuatannya:
Video pembuatan Sistem Pengecatan dengan Pencelupan
File program Sistem Pencelupan ini dapat diunduh di link ini:
============================================================
3. Sistem Pencelupan Barang dengan Banyak Objek
Tujuan: mempelajari pemrograman LabVIEW, mencakup struktur pemrograman State Machine dan Array - Cluster. Berikut langkah-langkah pembuatannya:
1. Buat tampilan sistem pengecatan celup dengan menempatkan objek dekorasi 2 konveyor dan tangki cat di Front Panel, dan tempatkan 10 benda dan lengan robot yang terbuat dari Flat Square Button (Ambil dari kategori Boolean - Classic).
2. Tambahkan 11 Button, beri label P1 sampai dengan P11 dan buat konstanta Enum yang berisi 12 status, sebagai berikut:
- State0: Posisi awal,
- Status1: Konveyor1 aktif,
- State2: Lengan bergeser ke kiri,
- State3: Lengan bergerak ke bawah,
- State4: Lengan mengangkat benda,
- State5: Lengan bergeser ke tengah,
- State6: Lengan menurunkan objek,
- State7: Lengan mengangkat benda,
- State8: Lengan bergeser ke kanan,
- State9: Lengan menurunkan objek,
- State10: Arm kembali ke atas,
- Status11: Konveyor2 aktif,
3. Tambahkan struktur While Loop, Shift Register, Select Case untuk membentuk State Machine.
4. Tambahkan Shift Register untuk pengaturan posisi dan visibilitas beberapa objek pada konveyor1. Letakkan pengaturan posisi banyak objek pada konveyor1 di State1.
5. Tambahkan Shift Register untuk membuat penomoran pada objek pada konveyor1. Buat pembaruan nomor objek di conveyor1 saat tombol P4 ditekan, yaitu di State3. Selain memperbarui nomor objek, gerakkan objek di depan ke posisi belakang.
6. Tambahkan Shift Register untuk pengaturan posisi dan visibilitas beberapa objek pada konveyor2. Letakkan pengaturan posisi banyak objek pada konveyor2 dalam keadaan11.
7. Tambahkan Shift Register untuk membuat penomoran pada objek pada konveyor2. Buat pembaruan nomor objek di conveyor1 saat tombol P8 ditekan, yaitu di State7. Selain memperbarui nomor objek, gerakkan objek di depan ke posisi belakang.
8. Tambahkan 2 buah Shift Register untuk pengaturan posisi kiri dan atas lengan robot.
9. Tambahkan 5 register Shift untuk pengaturan posisi objek yang digerakkan oleh lengan, yang terdiri dari pengaturan posisi kiri, posisi atas, label, nilai, dan visibilitas. Buat angka pada label bertambah setiap kali tombol P3 ditekan, yaitu di State2.
10. Buat objek muncul saat berada di State3, dan objek menghilang saat berada di State11. Saat di State3, buat objek tidak berwarna, sedangkan saat di State7, buat objek berwarna.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini video pembuatannya:
Video pembuatan Sistem Pencelupan banyak barang
File program Sistem Pencelupan dengan banyak barang ini dapat diunduh di link ini: https://drive.google.com/file/d/1AOdyfuuuEqYV2dhtasnjK4KovBF3zOmN/view?usp=sharing
============================================================
4. Sistem Pencelupan Barang dengan Kontrol Arduino
Tujuan: mempelajari komunikasi serial untuk menghubungkan LabVIEW dengan Arduino
Langkah-langkah pembuatannya:
1. Buka video ini https://www.youtube.com/watch?v=lJJpKZiNEMM, download file program LabVIEW yang ada di deskripsi video ini.
2. Diinginkan ada mode otomatis, tambahkan Slide Switch, beri label Man/Auto.
3. Tempatkan icon Slide Switch di luar Case Structure di dalam While Loop.
4. Agar bisa menggantikan tombol P1-P11, buat Slide Switch ini di-OR-kan dengan tombol P1-P11.
5. Tambahkan Numeric Control, beri label Target.
6. Tempatkan Target ini di luar Case Structure di dalam While Loop.
7. Di State2, buat Target ini menjadi syarat tambahan untuk berpindah ke proses berikutnya, yaitu hanya berpindah apabila jumlah benda yang dicat masih lebih kecil dari nilai Target.
8. Jalankan LabVIEW dan buat mode otomatis dengan Target = 5.
9. Diinginkan Mode manual dan otomatis ini, serta nilai Target bisa dikontrol dengan Arduino. Gunakan VISA Read untuk menerima data dari Arduino, gunakan awalan a untuk Mode, dan b untuk Target. Agar VISA Read hanya dijalankan apabila ada data di port Serial, tambahkan VISA Bytes at port dan tambahkan Case Structure pada VISA Read.
10. Diinginkan agar jumlah benda yang dicat dan State bisa dimonitor dengan Arduino. Gunakan VISA Write untuk mengirim data ke Arduino. Agar VISA Write hanya dijalankan apabila ada perubahan State dan modenya otomatis, tambahkan Case Structure pada VISA Write, dan beri kedua syarat tersebut.
11. Buka Wokwi ini https://wokwi.com/projects/409763066048449537. Jalankan Wokwi, pastikan Wokwi menampilkan kotak pilihan COM. Apabila kotak ini tidak muncul, ulangi penekanan tombol Start.
12. Jalankan LabVIEW, pilih COM yang berpasangan dengan COM di Wokwi. Seharusnya Mode dan Target bisa dikontrol dari Arduino, dan jumlah benda yang dicat serta State bisa dimonitor dan ditampilkan di LCD Arduino.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini video pembuatannya:
Video pembuatan Sistem Pencelupan banyak barang dengan kontrol Arduino
File program Sistem Pencelupan dengan banyak barang dengan kontrol Arduino ini dapat diunduh di link ini: https://drive.google.com/file/d/1yfG3MhzeUhv7cem9jDXeDJ53k-vMJhvP/view?usp=sharing
============================================================
5. Lift Barang 3 Lantai dengan Kontrol Arduino
Tujuan: Mempelajari komunikasi serial, membaca dan menulis data di LabVIEW dan Arduino
Berikut ini langkah-langkahnya:
1. Buka video ini https://www.youtube.com/watch?v=h7bJz5lraY0, download file programnya.
2. Tambahkan VISA Configure, VISA Bytes at Port, VISA Read, VISA Write dan VISA Close.
3. Di VISA Read, tambahkan Case Structure, dan buat agar VISA Read ini hanya dijalankan apabila ada data di port serial.
4. Isi byteCount = 10, dan tambahkan Trim pada read buffer.
5. Di VISA Write, tambahkan Case Structure, dan buat agar VISA Write ini hanya dijalankan apabila posisi lift berubah dan pintu lift juga berubah.
6. Kirimkan 3 buah data, yaitu data posisi lift saat ini, kondisi lift apakah sedang naik atau turun, dan kondisi pintu apakah sedang membuka atau menutup. Gabungkan ketiga data tersebut dengan Concatenate string, dan beri tanda pemisah berupa tanda koma, dan akhiri dengan karakter Carriage Return.
7. Buat agar pintu bisa juga dibuka dengan karakter *, dan ditutup dengan karatker #.
8. Buat agar posisi target Lift juga berubah ketika tombol 1, 2 dan 3 di keypad ditekan.
9. Buat agar Indikator Up/Down juga berubah ketika posisi target lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan posisi saat ini.
10. Jalankan program LabVIEW, jangan lupa sebelum menjalankan, pilih Port COM yang berpasangan (lihat Device Manager).
11. Buka program Wokwi ini: https://wokwi.com/projects/410686433227945985
12. Jalankan program Wokwi di atas. Pastikan Wokwi menampilkan kotak dialog pilihan Port COM. Pilih Port COM yang berpasangan dengan Port COM yang digunakan di LabVIEW.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini video pembuatannya:
Video pembuatan Lift Barang 3 lantai dengan kontrol Arduino
File program Sistem Pencelupan dengan banyak barang dengan kontrol Arduino ini dapat diunduh di link ini: https://drive.google.com/file/d/1bZq4jPen4XgyzFXexeprMcOqwlm9Dakb/view?usp=sharing
============================================================
6. Sistem Penyortiran Barang berdasarkan Warna
Tujuan: mempelajari struktur pemrograman LabVIEW
Langkah-langkah pembuatannya:
1. Mula-mula buat tampilan di Front Panel yang terdiri dari:
- 1 barang 4x4 dengan Classic pict ring
- 1 konveyor 2x50 dengan Flat Box
- 6 wadah barang 10x6 dengan Flat Frame
- 5 solenoid dengan Round Push Button
- 4 tombol 3x8 dengan OK Button, beri nama P1 - P4
- 1 tombol 3x25 dengan Stop Button
- 1 sensor warna 3x2 dengan Led Button
2. Buat enum, isi dengan 5 kondisi berikut ini:
- kondisi mula-mula
- barang muncul
- barang dibawa ke sensor
- barang dimasukkan ke wadah
- reset
3. Tambahkan While Loop, Case Structure, Shift Register
4. Hubungkan Enum ke input Select (?) Case Structure, melalui Shift Register, kemudian pilih Add Case for Every Value
5. Satu-persatu tempatkan tombol P1 - P4 dan Selector Case di Case kondisi mula-mula sampai barang dimasukkan ke wadah, kemudian di Case Reset, isi tahapan berikutnya kembali ke kondisi mula-mula.
6. Munculkan 3 Property Node icon barang, yaitu Left, Top dan Visible, tempatkan di kanan Case Structure. Buat agar bisa ditulis dengan klik kanan, kemudian pilih Change All to Write.
7. Tambahkan 3 Shift Register, hubungkan terminal kiri dengan terminal kanan, menembus Case Structure dan hubungkan secara berturut-turut Property Node Left, Top dan Visible ke ketiga garis Shift Register tersebut. Beri nilai awal ke terminal kiri Shift Register dengan angka 0 untuk Left dan Top dan False constant untuk Visible.
8. Sambungkan garis data untuk ketiga Shift Register seperti tabel berikut ini
kondisi mula-mula: semua garis data diteruskan
barang muncul: Visible = True
barang dibawa ke sensor: Left = gerakkan barang ke posisi sensor
barang dimasukkan ke wadah: Left = gerakkan barang ke posisi solenoid, kemudian Top = turunkan reset: Left = 0, Top = 0, Visible = False
9. Munculkan Tahapan dengan Format Into String.
10. Buat agar Classic Pict Ring memiliki 6 warna, secara berturut-turut yaitu merah, kuning, hijau, biru, ungu dan putih.
11. Tarik Property Node barang ke bawah, pilih property node Value. Buat Shift Register untuk Value ini, kemudian buat agar penekanan tombol P1 memunculkan warna acak, dengan memberi nilai acak dari 0 - 5 akan membuat Classic Pict Ring memunculkan warna secara acak.
12. Tambahkan Kode Warna, buat kode warna ini hanya muncul di Tahap barang dibawa ke wadah. Di luar itu, isi dengan -1.
13. Tambahkan Array berisi 5 buah True Constant, tambahkan Shift Register, dan hubungkan ke A1 - A5 mellaui Array to Cluster, buat Cluster Size = 5. Semua Case dihubungkan, keculi di Case barang dimasukkan ke wadah, di Tahap ini, buat nilai pada index sesuai kode warna dibuat False dengan Replace Subset Array, dan di Tahap Reset, kembalikan nilainya menjadi True kembali.
14. Tambahkan hitungan agar barang bisa mencapai tujuannya, yaitu dengan menambahkan nilai Left dengan angka 72 x kode warna.
15. Tambahkan Counter untuk setiap warna. Buat Array berisi 6 buah Numeric Constant. Di semua Case, hubungkan garis datanya, kecuali di Case barang dimasukkan ke wadah, tambahkan Index Array dan Replace Subset Array dengan increment 1, dan aktifkan fungsi tersebut ketika nilai Item.Top = 1. Gunakan Array to Cluster untuk memunculkan 6 indicator nilai.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini video pembuatannya:
Video pembuatan animasi penyortiran barang berdasarkan warna
File program animasi penyortiran barang berdasarkan warna ini dapat diunduh di link ini: https://drive.google.com/file/d/1SjJnAjQ72xpxqANcI45n4qX8jnWTGXqz/view?usp=sharing
============================================================
7. Sistem Penyortiran Barang dengan Kontrol Arduino
Tujuan: Mempelajari struktur pemrograman dan komunikasi serial antara LabVIEW dengan Arduino.
Berikut ini langkah-langkahnya:
1. Buka video ini https://youtu.be/CzPTWmuTV_w?feature=shared, download file programnya.
2. Tambahkan VISA Configure, VISA Bytes at Port, VISA Read, VISA Write dan VISA Close.
3. Di VISA Read, tambahkan Case Structure, dan buat agar VISA Read ini hanya dijalankan apabila ada data di port serial, yaitu dengan melihat apakah nilai di VISA Bytes at Port lebih dari 0.
4. Isi byteCount = 10, klik kanan pada kaki Read Buffer, pilih Create Indicator, sisipkan Trim.
5. Buat agar Slide Switch Man/Auto bisa digeser ke kanan dengan pengiriman huruf "a" dan digeser ke kiri dengan pengiriman huruf "b". Untuk itu tambahkan Case Stucture pada Read Buffer, buat isi case Default kosong, buat case "a" dan tambahkan case "b". Isi case "a" dengan Local Variable switch Man/Auto, beri nilai True, kemudian isi case "b" dengan Local Variable switch Man/Auto, beri nilai False.
6. Buat agar pengiriman huruf "c" bisa menggantikan penekanan tombol P1. Untuk itu buat Local Variable Read Buffer, beri icon Equal yang terhubung dengan karakter "c", hubungkan ke icon P1 dengan tambahan icon Or.
7. Buat agar pengiriman huruf "d" bisa menggantikan penekanan tombol P2. Buat Local Variable Read Buffer, beri icon Equal dan karakter "d", hubungkan ke icon P2 dengan tambahan icon Or.
8. Buat agar pengiriman huruf "e" bisa menggantikan penekanan tombol P3. Buat Local Variable Read Buffer, beri icon Equal dan karakter "e", hubungkan ke icon P3 dengan tambahan icon Or.
9. Buat agar pengiriman huruf "f" bisa menggantikan penekanan tombol P4. Buat Local Variable Read Buffer, beri icon Equal dan karakter "f", hubungkan ke icon P4 dengan tambahan icon Or.
10. Di VISA Write, tambahkan Case Structure, dan buat agar VISA Write ini hanya dijalankan apabila ada perubahan pada nilai Enum. Tarik Shift Register Enum, tambahkan icon Not Equal, hubungkan output Not Equal dengan terminal Select di Case Structure.
11. Kirimkan 2 buah data, yaitu data nilai enum dan nilai warna. Ubah kedua nilai tersebut ke dalam String dengan icon Number to Decimal String. Gabungkan kedua nilai tersebut dengan Concatenate string, dan beri tanda pemisah berupa tanda koma, dan akhiri dengan karakter Carriage Return.
12. Jalankan program LabVIEW, jangan lupa sebelum menjalankan, pilih Port COM yang berpasangan (lihat Device Manager).
13. Buka program Wokwi ini: https://wokwi.com/projects/412818050619855873
1. Buka video ini https://youtu.be/CzPTWmuTV_w?feature=shared, download file programnya.
2. Tambahkan VISA Configure, VISA Bytes at Port, VISA Read, VISA Write dan VISA Close.
3. Di VISA Read, tambahkan Case Structure, dan buat agar VISA Read ini hanya dijalankan apabila ada data di port serial, yaitu dengan melihat apakah nilai di VISA Bytes at Port lebih dari 0.
4. Isi byteCount = 10, klik kanan pada kaki Read Buffer, pilih Create Indicator, sisipkan Trim.
5. Buat agar Slide Switch Man/Auto bisa digeser ke kanan dengan pengiriman huruf "a" dan digeser ke kiri dengan pengiriman huruf "b". Untuk itu tambahkan Case Stucture pada Read Buffer, buat isi case Default kosong, buat case "a" dan tambahkan case "b". Isi case "a" dengan Local Variable switch Man/Auto, beri nilai True, kemudian isi case "b" dengan Local Variable switch Man/Auto, beri nilai False.
6. Buat agar pengiriman huruf "c" bisa menggantikan penekanan tombol P1. Untuk itu buat Local Variable Read Buffer, beri icon Equal yang terhubung dengan karakter "c", hubungkan ke icon P1 dengan tambahan icon Or.
7. Buat agar pengiriman huruf "d" bisa menggantikan penekanan tombol P2. Buat Local Variable Read Buffer, beri icon Equal dan karakter "d", hubungkan ke icon P2 dengan tambahan icon Or.
8. Buat agar pengiriman huruf "e" bisa menggantikan penekanan tombol P3. Buat Local Variable Read Buffer, beri icon Equal dan karakter "e", hubungkan ke icon P3 dengan tambahan icon Or.
9. Buat agar pengiriman huruf "f" bisa menggantikan penekanan tombol P4. Buat Local Variable Read Buffer, beri icon Equal dan karakter "f", hubungkan ke icon P4 dengan tambahan icon Or.
10. Di VISA Write, tambahkan Case Structure, dan buat agar VISA Write ini hanya dijalankan apabila ada perubahan pada nilai Enum. Tarik Shift Register Enum, tambahkan icon Not Equal, hubungkan output Not Equal dengan terminal Select di Case Structure.
11. Kirimkan 2 buah data, yaitu data nilai enum dan nilai warna. Ubah kedua nilai tersebut ke dalam String dengan icon Number to Decimal String. Gabungkan kedua nilai tersebut dengan Concatenate string, dan beri tanda pemisah berupa tanda koma, dan akhiri dengan karakter Carriage Return.
12. Jalankan program LabVIEW, jangan lupa sebelum menjalankan, pilih Port COM yang berpasangan (lihat Device Manager).
13. Buka program Wokwi ini: https://wokwi.com/projects/412818050619855873
14. Jalankan program Wokwi di atas. Pastikan Wokwi menampilkan kotak dialog pilihan Port COM. Pilih Port COM yang berpasangan dengan Port COM yang digunakan di LabVIEW.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini video pembuatannya:
Untuk lebih jelasnya, berikut ini video pembuatannya:
Video pembuatan animasi penyortiran warna barang dengan kontrol Arduino
File program animasi penyortiran warna barang dengan kontrol Arduino ini dapat diunduh di link ini: https://drive.google.com/file/d/1ripnhgFuIjV4NVFW1Z8AE2KE_4hArF9B/view?usp=sharing
============================================================
8. Sistem Penyortiran Barang dengan Kontrol Outseal
Tujuan: Mempelajari struktur pemrograman dan komunikasi modbus RTU antara LabVIEW dengan Outseal Nano.
Berikut ini langkah-langkahnya:
1. Buka video ini https://youtu.be/CzPTWmuTV_w?feature=shared, download file programnya.
2. Tambahkan icon Create Master Instance, yang ada di Modbus, di Data Communication, tempatkan di luar While Loop. Pilih New Serial Master. Isi kaki VISA Resource Name dengan Create Control, dan kaki Unit ID dengan Create Constant 1, dan kaki Serial Type dengan Create Constant RTU.
Catatan: apabila di Data Communication tidak tersedia Modbus, silahkan menginstal Toolkit DSC (untuk versi 2015, unduh di sini: Add-On/Toolkit DSC LabVIEW untuk protokol Modbus).
3. Tambahkan icon Read Coils dan Write Single Holding Register, dan tempatkan di dalam While Loop.
4. Tambahkan icon Close, dan tempatkan di luar While Loop.
5. Hubungkan icon New Serial Master, icon Read Coils, icon Write Single Holding Register, dan icon Close.vi.
6. Isi kaki Starting Address icon Read Coils dengan Create Constant 128, kaki number of coils dengan Create Constant 5, dan kaki coil values dengan Create Indicator.
7. Agar icon Read Coils ini hanya dijalankan setiap 100 mili detik sekali, tambahkan Case Structure pada icon Read Coils. Tambahkan icon Quotient & Remainder, isi kaki x dengan nilai i (iteration), dan kaki y dengan Create Constant 10. Kemudian hubungkan kaki output R dengan kaki Case Selector (?), namun dengan diberi sisipan icon Equal to 0?. Agar bisa 100 mili detik, tempatkan sebuah icon Wait (ms), dan beri input dengan Create Constant 10.
8. Berikutnya, di kaki Address icon Write Single Holding Register, beri Create Constant 0, dan kaki holding register value, isi dengna nilai Color.
9. Agar icon Write Single Holding Register ini tidak dijalankan terus menerus, yaitu hanya dijalankan ketika nilai Color berubah, maka tambahkan Feedback Node di Structures, isi dengan nilai Color di inputnya, dan kemudian tambahkan icon Not Equal, beri kedua kaki input dengan nilai Color dan output Feedback Node, dan kemudian output icon Not Equal, hubungkan ke kaki Case Selector (?) Case Structure yang ditempatkan pada icon Write Single Holding Register.
10. Berikutnya, agar Switch Man/Auto bisa dikontrol dari Outseal, tambahkan Index Array, dengan kaki Index diisi Create Constant 4, dan output Index Array dihubungkan ke Local Variable Switch Man/Auto.
11. Berikutnya, agar tombol P1 - P4 dapat dikontrol dari Outseal, klik kanan icon indicator Coil Values, pilih Create Local Variable. Berikutnya tambahkan icon Array to Cluster, buat Cluster Size dari 9 menjadi 4, kemudian hubungkan output icon Local Variabel Icon Values ini ke icon Array to Cluster. Tambahkan icon Unbundle, hubungkan output Array to Cluster ke icon Unbundle, seharusnya akan muncul kaki output icon Unbundle sebanyak 4 buah. Berikutnya, hubungkan keempat output icon Unbundle tersebut satu per satu ke output icon P1 sampai P4 dengan tambahan gerbang OR.
12. Setelah penambahan komunikasi Modbus RTU pada program LabVIEW selesai, langkah selanjutnya membuat program pada Outseal Studio. Pilih Hardware Nano V5, dan Alamat Modbus = 1.
13. Buat Ladder Diagram seperti berikut ini.
- S1 sampai S4 adalah tombol kontrol untuk pengganti P1 - P4 di LabVIEW, sedangkan S5 adalah saklar kontrol untuk Switch Man/Auto di LabVIEW.
- R4 sampai R8 untuk indikator Solenoid A1 sampai A5 di LabVIEW.
- R1 sampai R3 untuk menampilkan kode warna yang bernilai 1 sampai 6 di tampilan 7-segmen.
- Ladder Diagram di atas dapat diunduh di sini: https://drive.google.com/file/d/16k-7K2KQr_eOPCJsFYHBY-yads_wHCT5/view?usp=sharing
14. Setelah selesai, tekan tombol Test untuk mengkompilasi program. Apabila tidak terdapat kesalahan, maka akan ada file hasil kompilasi yang ditempatkan di lokasi C:\Users\Nama_User\AppData\Local\Temp\Outseal\Hasil.hex. Copy file Hasil.hex ini, dan tempatkan dalam satu folder dengan file rangkaian Proteus. File Hasil.hex tersebut dapat diunduh di link ini: https://drive.google.com/file/d/1wkhY8DXkgkEhlxq0jzTYYA6yyPRiWg0N/view?usp=sharing, sedangkan file rangkaian Proteus untuk program Outseal tersebut dapat diunduh di sini: https://drive.google.com/file/d/1AR3nh3RkaTcQdlu9R20dW4xZFZYdZ8tT/view?usp=sharing
Gambar Rangkaian Proteus untuk simulasi Sistem Penyortiran Barang terkontrol Outseal Nano
15. Sebelum menjalankan simulasi Proteus, klik 2 kali komponen COMPIM, pada jendela Edit Component, isi Physical Port dengan port COM yang berpasangan. Untuk mengetahui pasangan COM ini, silahkan membuka Device Manager. Dalam contoh di sini, digunakan pasangan COM5 dan COM6. COM5 diisikan di Physical Port COMPIM, sedangkan COM6 diisikan di VISA Resource Name LabVIEW.
15. Jalankan simulasi Proteus, kemudian jalankan juga program LabVIEW, jangan lupa sebelum menjalankan LabVIEW, pilih COM di kolom VISA Resource Name (Apabila pilihan COM di VISA Resource Name tidak muncul, silahkan menginstal driver VISA LabVIEW, untuk mengunduhnya, silahkan klik link ini: Software Driver VISA untuk komunikasi serial di LabVIEW).
Untuk lebih jelasnya, berikut ini video pembuatannya:
Video pembuatan animasi sistem penyortiran barang dengan kontrol Outseal
File program LabVIEW dan Outseal serta rangkaian Proteus yang diperlukan di atas juga dapat diunduh di link ini: https://drive.google.com/file/d/1EIQvlhksIZPbrsBbyCU1hs3pK-Nz9TWk/view?usp=sharing
============================================================
9. Lift Barang 3 Lantai dengan Kontrol Outseal
Tujuan: Mempelajari struktur pemrograman dan komunikasi modbus RTU antara LabVIEW dengan Outseal Nano.
Berikut ini langkah-langkahnya:
1. Buka video ini https://youtu.be/647AXdjeebk?feature=shared, download file programnya.
2. Hapus VISA Resource Name, VISA Bytes at Port, VISA Read dengan Case Structure-nya, VISA Write dengan Case Structure-nya, dan VISA Close. Gunakan Remove and Rewire agar garis data yang tidak terpakai bisa ikut terhapus.
3. Hapus juga icon Not Equal dan icon OR yang menjadi input Case Structure VISA Write. Gunakan Remove and Rewire agar garis data yang tidak terpakai bisa ikut terhapus. Juga hapus terminal Shift Register turunan (terminal di bawahnya) dengan Remove Element.
4. Tambahkan icon Create Master Instance, yang ada di Modbus, di Data Communication, tempatkan di luar While Loop. Pilih New Serial Master. Isi kaki VISA Resource Name dengan Create Control, dan kaki Unit ID dengan Create Constant 1, dan kaki Serial Type dengan Create Constant RTU.
Catatan: apabila di Data Communication tidak tersedia Modbus, silahkan menginstal Toolkit DSC (untuk versi 2015, unduh di sini: Add On Protokol Modbus LabVIEW).
5. Tambahkan icon Read Coils dan tempatkan di dalam While Loop.
6. Tambahkan icon Close, dan tempatkan di luar While Loop.
7. Hubungkan icon New Serial Master, icon Read Coils dan icon Close.vi.
8. Isi kaki Starting Address icon Read Coils dengan Create Constant 128, kaki number of coils dengan Create Constant 5, dan kaki coil values dengan Create Indicator.
9. Tambahkan Case Structure pada icon Read Coils.
10. Tambahkan icon Quotient & Remainder, isi kaki x dengan nilai i (iteration), dan kaki y dengan Create Constant 8. Kemudian hubungkan kaki output R dengan kaki Case Selector (?), maka Selector Label Case Structure akan berubah dari True, False menjadi 1, 0,Default. Buat agar Case yang berisi Read Coils menjadi Case 0,Default dengan cara meng-klik kanan Selector Label, dan pilih Make This Case 0, Default.
11. Berikutnya, pindah ke Case 1, isi dengan Write Single Coil. Isi kaki Address dengan Create Constant 133 dan kaki coil value dengan data LED Indikator FLOOR_1. Agar LED Indikator FLOOR_1 bisa menyala lebih lama, ganti icon Equal dengan Greater, dan ganti angka 1 dengan -79.
12. Berikutnya, buat agar Case 1 diduplikasi menjadi Case 2, dengan cara meng-klik kanan Selector Label Case 1 dan pilih Duplicate Case. Ulangi duplikasi tersebut sebanyak 6 kali lagi, sehingga muncul Case 2 sampai Case 7.
13. Di Case 2, ganti angka 133 dengan 134, kemudian di kaki coil value, isi dengan data LED Indikator FLOOR_2. Agar LED Indikator FLOOR_2 bisa menyala lebih lama, ganti angka -154 di icon In Range and Coerce dengan angka -78, dan angka -157 dengan angka -234.
14. Di Case 3, ganti angka 133 dengan 135, kemudian di kaki coil value, isi dengan data LED Indikator FLOOR_3. Agar LED Indikator FLOOR_3 bisa menyala lebih lama, ganti icon Equal dengan Less, dan ganti angka -313 dengan -234.
15. Di Case 4, ganti angka 133 dengan 136, kemudian di kaki coil value, isi dengan data LED Indikator Up.
16. Di Case 5, ganti angka 133 dengan 137, kemudian di kaki coil value, isi dengan data LED Indikator Down.
17. Di Case 6, ganti angka 133 dengan 138, kemudian di kaki coil value, isi dengan data LED Indikator Open.
18. Di Case 7, ganti angka 133 dengan 139, kemudian di kaki coil value, isi dengan data LED Indikator Close.
19. Berikutnya, untuk menggantikan data Read Buffer pada Case Structure Target_Position, Create Local Variable array coil values, Change to Read agar bisa dibaca, kemudian hubungkan outputnya ke kaki input Case Structure dengan disisipi icon Search 1D Array, dengan kaki elemennya diisi True. Karena indeks coil values dimulai dari 0, sisipkan icon Increment (+1).
20. Berikutnya, untuk menggantikan data Read Buffer pada tombol Close, Create Local Variable array coil values, Change to Read agar bisa dibaca, kemudian hubungkan outputnya ke gerbang OR dengan disisipi icon Index Array, dengan kaki indeksnya diisi angka 3.
21. Berikutnya, untuk menggantikan data Read Buffer pada tombol Open, Create Local Variable array coil values, Change to Read agar bisa dibaca, kemudian hubungkan outputnya ke gerbang OR dengan disisipi icon Index Array, dengan kaki indeksnya diisi angka 4.
22. Setelah penambahan komunikasi Modbus RTU pada program LabVIEW selesai, langkah selanjutnya membuat program pada Outseal Studio. Pilih Hardware Nano V5, dan Alamat Modbus = 1, dan buat Ladder Diagram seperti berikut ini.
Gambar Ladder Diagram untuk animasi Lift barang 3 lantai dengan kontrol Outseal
Keterangan Ladder Diagram:
- S1 sampai S3 adalah tombol di Outseal untuk kontrol naik turun Lift
- S4 dan S5 adalah tombol di Outseal untuk kontrol buka tutup pintu Lift.
- R1 sampai R3 adalah LED Indikator posisi Lift di Lantai 1, Lantai 2 atau Lantai 3.
- R4 dan R5 adalah Aktuator Motor untuk menaik-turunkan Lift.
- R6 dan R7 adalah Aktuator Motor untuk membuka-tutup pintu Lift.
- Ladder Diagram di atas dapat diunduh di sini: File Ladder Diagram
23. Setelah selesai, tekan tombol Test untuk mengkompilasi program. Apabila tidak terdapat kesalahan, maka akan ada file hasil kompilasi yang ditempatkan di lokasi C:\Users\Nama_User\AppData\Local\Temp\Outseal\Hasil.hex. Copy file Hasil.hex ini, dan tempatkan dalam satu folder dengan file rangkaian Proteus. File Hasil.hex tersebut dapat diunduh di link ini: File Hasil.Hex.
24. File Hasil.Hex tersebut diperlukan untuk bisa disimulasikan di rangkaian Proteus. Gunakan rangkaian Proteus yang ada di file drive ini: File rangkaian Proteus.
Gambar Rangkaian Proteus untuk simulasi Lift Barang 3 Lantai terkontrol Outseal Nano
Unduh file Proteus tersebut, dan pastikan file Hasil.Hex ditempatkan dalam satu folder dengan file rangkaian Proteus yang diunduh tersebut. Berhubung keterbatasan kaki output pada Outseal, maka untuk tampilan 7-segmen menggunakan output R1 sampai R3 yang diberi tambahan Gerbang OR sehingga bisa menampilkan angka 1 sampai 3 di tampilan 7-segmen.
25. Sebelum menjalankan simulasi Proteus, klik 2 kali komponen COMPIM, pada jendela Edit Component, isi Physical Port dengan port COM yang berpasangan. Untuk mengetahui pasangan COM ini, silahkan membuka Device Manager. Dalam contoh di sini, digunakan pasangan COM5 dan COM6. COM5 diisikan di Physical Port COMPIM, sedangkan COM6 diisikan di VISA Resource Name LabVIEW.
26. Jalankan simulasi Proteus, kemudian jalankan juga program LabVIEW, jangan lupa sebelum menjalankan LabVIEW, pilih COM di kolom VISA Resource Name (Apabila pilihan COM di VISA Resource Name tidak muncul, silahkan menginstal driver VISA LabVIEW, untuk mengunduhnya, silahkan klik link ini: Software driver VISA).
Untuk lebih jelasnya, berikut ini video pembuatannya:
Video pembuatan animasi Lift Barang 3 Lantai dengan kontrol Outseal
File program LabVIEW dan Outseal serta rangkaian Proteus yang digunakan di atas juga dapat diunduh di link ini: File program dan rangkaian yang digunakan
============================================================
10. Sistem Pencelupan Barang dengan Kontrol Outseal
Tujuan: Mempelajari struktur pemrograman dan komunikasi modbus RTU antara LabVIEW dengan Outseal Mega.
Berikut ini langkah-langkahnya:
Berikut ini langkah-langkahnya:
1. Buka video ini https://youtu.be/zBgTUpFd4Sg?feature=shared, download file programnya.
2. Hapus VISA Resource Name, VISA Bytes at Port, VISA Read dengan Case Structure-nya, VISA Write dengan Case Structure-nya, dan VISA Close. Gunakan Remove and Rewire agar garis data yang tidak terpakai bisa ikut terhapus.
3. Hapus juga icon Not Equal, icon AND, icon Number to Decimal String dan icon Concatenate String, gunakan Remove and Rewire. Juga hapus terminal Shift Register turunan (terminal di bawahnya) dengan Remove Element.
4. Tambahkan icon Create Master Instance, yang ada di Modbus, di Data Communication, tempatkan di luar While Loop. Pilih New Serial Master. Isi kaki VISA Resource Name dengan Create Control, dan kaki Unit ID dengan Create Constant 1, dan kaki Serial Type dengan Create Constant RTU.
Catatan: apabila di Data Communication tidak tersedia Modbus, silahkan menginstal Toolkit DSC (untuk versi 2015, unduh di sini: Add On Protokol Modbus LabVIEW).
5. Tambahkan icon Read Coils dan tempatkan di dalam While Loop.
6. Tambahkan icon Write Single Holding Register dan tempatkan di dalam While Loop.
7. Tambahkan icon Close, dan tempatkan di luar While Loop.
8. Hubungkan icon New Serial Master, icon Read Coils, icon Write Single Holding Register dan icon Close.vi.
9. Isi kaki Starting Address icon Read Coils dengan Create Constant 129, kaki number of coils dengan Create Constant 2, dan kaki coil values dengan Create Indicator.
10. Tambahkan Case Structure pada icon Read Coils.
11. Tambahkan icon Quotient & Remainder, isi kaki x dengan nilai i (iteration), dan kaki y dengan Create Constant 5. Kemudian hubungkan kaki output R dengan kaki Case Selector (?), maka Selector Label Case Structure akan berubah dari True, False menjadi 1, 0, Default. Buat agar Case yang berisi Read Coils menjadi Case 0, Default dengan cara meng-klik kanan Selector Label, dan pilih Make This Case 0, Default.
12. Berikutnya, pindah ke Case 1, isi dengan Write Single Coil. Isi kaki Address dengan Create Constant 131 dan kaki coil value dengan garis data dari Shift Register Enum status proses, dan beri icon Equal, isi kaki icon Equal yang lain dengan status State1: Conveyor1 on.
13. Duplikasi Case 1 ini dengan meng-klik kanan label Case, pilih Duplicate Case. Di Case 2 ini, ganti angka 131 dengan 132 dan status State1: Conveyor1 on, ganti dengan State11: Conveyor2 on.
14. Berikutnya, tambahkan Case 3 dengan cara meng-klik kanan label Case, pilih Add Case After. Di Case 3, ambil Read Holding Registers. Isi kaki Address dengan Create Constant 2, dan kaki number of holding register, isi dengan Create Constant 1. Klik kanan kaki output Register values, pilih Create Indicator.
15. Berikutnya tambahkan Case 4 dengan cara meng-klik kanan label Case, pilih Add Case After. Di Case 3, ambil Write Single Holding Register. Isi kaki Address dengan Create Constant 3, dan kaki holding register value, isi dengan garis data Shift Register untuk Boolean Text dari icon Property Node Special.
16. Berikutnya, di icon Write Single Holding Register, tambahkan Case Structure. Isi kaki Address dengan angka 2 dan kaki holding register value dengan garis data Target. Diinginkan agar Write Single Holding Register ini hanya mengirim nilai Target apabila nilai Target tidak sama dengan nilai sebelumnya. Untuk itu tambahkan icon Feedback Node, buat agar output dari icon Feedback Node ini dibandingkan dengan nilai Target menggunakan icon Not Equal, kemudian hubungkan outputnya dengan terminal Case Selection (?) di Case Structure. Berikutnya di halaman False, karena tidak ada yang dikerjakan, maka teruskan garis data Modbus ke Modbus Close.
17. Berikutnya, agar Switch S.5 dari Outseal Nano dapat mengubah posisi Switch Man/Auto di LabVIEW, klik kanan pada icon Man/Auto, pilih Local Variable. Tempatkan icon Local Variable Man/Auto ini di Case Structure Read Coils. Tambahkan Index Array, hubungkan kaki array dengan array coil values, dan di kaki index, isi dengan Create Constant 1. Hubungkan kaki output element Index Array dengan icon Local Variable Man/Auto.
18. Berikutnya, agar Target di LabVIEW bisa berubah mengikuti nilai yang dimasukkan di Outseal Nano, buat icon Local Variable Target, dan tempatkan di dalam Case Structure, di Case 0. Buat juga icon Local Variable dari nilai Target yang dikirim Outseal Nano, dan dibaca oleh LabVIEW di Case 3. Tambahkan icon Index Array, hubungkan kaki array dengan output Read Holding Registers, dan kaki index isi dengan Create Constant 0. Di kaki output element, Create Indicator, maka muncul icon element. Klik kanan icon element, Create Local Variable. Tempatkan icon Local Variable element di Case 0. Hubungkan icon Local Variable element ini dengan icon Local Variable Target.
19. Agar pengisian data hanya dilakukan ketika tombol S1 (Send) di Outseal Nano ditekan, maka tambahkan Case Structure melingkupi icon Local Variable element ini dengan icon Local Variable Target. Tambahkan Index Array kedua, hubungkan kaki array dengan icon coil values, dan kaki index dengan dengan Create Constant 0. Hubungkan kaki output Index Array ini ke terminal Case Selection (?) Case Structure yang baru.
20. Setelah penambahan komunikasi Modbus RTU pada program LabVIEW selesai, langkah selanjutnya membuat program pada Outseal Studio. Secara default, hardware yang dipilih adalah Mega V3, dan biarkan alamat Modbus tetap 1, dan buat Ladder Diagram seperti berikut ini.
Gambar Ladder Diagram untuk animasi sistem pencelupan barang dengan kontrol Outseal
Keterangan Ladder Diagram:
- Tombol S4 (Up) adalah tombol di rangkaian Outseal untuk menaikkan nilai Setpoint (SP).
- Tombol S3 (Down) adalah tombol di rangkaian Outseal untuk menurunkan nilai Setpoint (SP).
- Tombol S2 (Shift) adalah tombol di rangkaian Outseal untuk membuat nilai satuan Setpoint (SP) menjadi puluhan.
- Tombol S1 (Send) adalah tombol di rangkaian Outseal untuk mengirim nilai Setpoint (SP) tersebut ke nilai Target yang ada di LabVIEW.
- Switch S5 adalah saklar di rangkaian Outseal untuk mengubah posisi switch Man/Auto yang ada di LabVIEW.
- R1 adalah variabel untuk menjalankan motor Konveyor 1, yang nilainya dikirim dari LabVIEW, yaitu saat status proses berada di State1: Conveyor1 on.
- R2 adalah variabel untuk menjalankan motor Konveyor 2, yang nilainya dikirim dari LabVIEW, yaitu saat status proses berada di State11: Conveyor2 on.
- Nilai Target (SP) disimpan di variabel I.3, sedangkan nilai PV (jumlah barang yang dicat) disimpan di variable I.4.
- Untuk menghemat kaki IO, rangkaian menggunakan MAX7221 (sama dengan MAX7219) dan penampil 7-segmen 4 digit. Dua digit pertama untuk menampilkan nilai PV dan 2 digit berikutnya untuk menampilkan nilai SP.
- Ladder Diagram di atas dapat diunduh di sini: File Ladder Diagram
21. Setelah selesai, tekan tombol Test untuk mengkompilasi program. Apabila tidak terdapat kesalahan, maka akan ada file hasil kompilasi yang ditempatkan di lokasi C:\Users\Nama_User\AppData\Local\Temp\Outseal\Hasil.hex. Copy file Hasil.hex ini, dan tempatkan dalam satu folder dengan file rangkaian Proteus. File Hasil.hex tersebut dapat diunduh di link ini: File Hasil Hex
22. File Hasil.Hex tersebut diperlukan untuk bisa disimulasikan di rangkaian Proteus. Gunakan rangkaian Proteus yang ada di file drive ini: File Rangkaian Proteus
Gambar Rangkaian Proteus untuk simulasi Sistem Pencelupan Barang terkontrol Outseal Mega
Unduh file Proteus tersebut, dan pastikan file Hasil.Hex ditempatkan dalam satu folder dengan file rangkaian Proteus yang diunduh tersebut.
23. Sebelum menjalankan simulasi Proteus, klik 2 kali komponen COMPIM, pada jendela Edit Component, isi Physical Port dengan port COM yang berpasangan. Untuk mengetahui pasangan COM ini, silahkan membuka Device Manager. Dalam contoh di sini, digunakan pasangan COM5 dan COM6. COM5 diisikan di Physical Port COMPIM, sedangkan COM6 diisikan di VISA Resource Name LabVIEW.
24. Jalankan simulasi Proteus, kemudian jalankan juga program LabVIEW, jangan lupa sebelum menjalankan LabVIEW, pilih COM di kolom VISA Resource Name (Apabila pilihan COM di VISA Resource Name tidak muncul, silahkan menginstal driver VISA LabVIEW, untuk mengunduhnya, silahkan klik link ini: Software driver VISA).
Untuk lebih jelasnya, berikut ini video pembuatannya:
Video pembuatan animasi Sistem Pencelupan Barang terkontrol Outseal Mega
File program LabVIEW dan Outseal serta rangkaian Proteus yang digunakan di atas juga dapat diunduh di link ini: File program dan rangkaian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar